Beranda | Artikel
Sebelum meminta pemimpin yang baik, kita?
Rabu, 16 Juli 2014

Ramai membicarakan calon pemimpin indonesia…
ajaran Islam mengajarkan agar kita punya jiwa pemimpin…
paling minimal memimpin diri sendiri

sadar  atau tidak sadar
ternyata kita sering membaca doa tersebut
nah, doa jadi kurang berkenan, jika kita tidak menghadirkan hati ketika meminta, apalagi tidak tahu hakikat isi doa yang di minta

Doa tersebut adalah sebagaimana dalam Al-Quran:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami IMAM bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al Furqon: 74).

Ya, jadikanlah kami IMAM (pempimpin).

Muhammad bin Ya’qud Al-Fairuz Abadi rahimahullah menukilkan tafsir Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma,

اجعلنا صالحين لكي يقتدوا بنا

“jadikan kami orang-orang shalih yang mereka akan meneladani kami”
[Tanwirul Miqbas hal 306, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, Libanon, syamilah]

Dalam Tafsir Al-Qurthubi dijelaskan,

أي قدوة يقتدى بنا في الخير، وهذا لا يكون إلا أن يكون الداعي متقيا قدوة

“Yaitu qudwah yang mereka bisa meneladani kita dalam kebaikan, dan tidaklah menjadi qudwah kecuali da’i yang bertakwa.”
[Al-Jami’ liahkamil Quran 13/83, Darul Kutub Al-Mishriyyah, Koiro, 1384 H, cet ke-2, syamilah]

 

@Gedung Radiopoetro, FK UGM, Yogyakarta Tercinta

Penyusun:  Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

silahkan like fanspage FB dan follow twitter

Add Pin BB Muslimafiyah 29D7DE0D, Grup telegram Putra (+6289685112245), grop telegram putri (+6281938562452)


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/sebelum-meminta-pemimpin-yang-baik-kita.html